Kamis, 22 Oktober 2020

Q n A | jelaskan alur administrasi keuangan berkaitan dengan uang masuk dan uang keluar ?

Sistem Penerimaan dan pengeluaran kas adalah suatu prosedur pencatatan keuangan yang diterima atau dikeluarkan melalui kas dan kegiatan tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya guna menjamin keseragaman pelaksanaan suatu transaksi perusahaan dalam mencapai tujuan.

1. Sistem akuntansi penerimaan kas. Yaitu prosedur pencatatan penerimaan melalui kas. Sistem penerimaan kas terdiri dari 2 kegiatan utama atau sumber utama, yaitu :
Sistem penerimaan dari penjualan tunai/pendapatan jasa
Sistem penerimaan dari piutang

2. Sistem akuntansi pengeluaran kas. Yaitu prosedur pencatatan pengeluaran melalui kas. Sistem pengeluaran kas terdiri dari :
Penggunaan metode dengan sistem dana kas kecil (Imprest dan fluktuasi)
Pembayaran utang
Pembiayaan kegiatan operasional baik langsung atau tidak langsung
Dokumen penerimaan kas, terdiri dari :
Faktur penjualan tunai
Pita register kas
Credit card sales slip
Bill Of Lading
Faktur Penjualan COD
Bukti Setor Bank
Rekap Harga Pokok Penjualan
Dokumen Pengeluaran kas, terdiri dari :
Bukti pengeluaran kas yang dibuat sendiri oleh perusahaan, untuk bukti segala jenis transaksi pengeluaran kas.
Faktur (nota) pembelian tunai, sebagai bukti pendukung pengeluaran kas pada pembelian tunai.
Faktur pembelian kredit sebagai bukti pendukung pengeluaran kas untuk pembayaran utang.
Bukti penerimaan barang sebagai bukti pendukung pengeluaran kas untuk pembayaran utang.
Permintaan pengisian kembali kas kecil sebagai bukti pendukung pengeluaran kas untuk pengisian dana kas kecil.
Bukti pengeluaran kas kecil sebagai pendukung permintaan pengisian kembali kas kecil.
Surat permintaan pengeluaran kas kecil sebagai pendukung pengeluaran kas kecil
Pendokumentasian kegiatan penerimaan dan pengeluaran kas.
Pencatatan transaksi penerimaan kas melalui kegiatan penjurnalan, yang terdiri dari :
Jurnal penjualan
Jurnal penerimaan kas
Jurnal umum
Kartu persediaan
Kartu gudang
Pencatatan transaksi pengeluaran kas melalui kegiatan penjurnalan, yang terdiri dari
Jurnal pembelian
Jurnal pengeluaran kas
Jurnal umum

Administrasi keuangan terbagi dalam 2 kegiatan :

Pengelolaan Keuangan, pengertian ini adalah pengertian administrasi keuangan secara luas. Dalam pengertian ini terkandung proses pengaturan serta penetapan kebijakan yang berkaitan dengan pengadaan atau pemanfaatan keuangan sehingga tugas-tugas pokok organisasi dapat terwujud secara efektif dan efektif.
Tata Usaha Keuangan. Hal ini adalah pengertian administrasi keuangan secara sempit bahwa administrasi keuangan berkaitan dengan proses-proses menerima, menyimpan, serta mengeluarkan dengan aktivitas penatabukuan. Aktivitas ini dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang sedang berlaku.
 Komponen-komponen dalam Administrasi Keuangan

Sebagai bentuk pengelolaan, perlu ada beberapa komponen didalam administrasi keuangan. Komponen tersebut setidaknya terdiri dari :

Perencanaan keuangan, yaitu merencanakan pemasukan serta pengeluaran keuangan maupun aktivitas-aktivitas lainnya untuk kurun waktu tertentu.
Penganggaran keuangan. Pemasukan, pengeluaran maupun aktivitas yang telah direncanakan sebelumnya kemudian didetailkan dan dibuatkan anggarannya.
Pengelolaan keuangan. Penggunaan dana sedemikian rupa agar dapat bermanfaat secara maksimal.
Pencarian keuangan. Upaya mendapatkan pendanaan agar segala aktivitas organisasi dapat berjalan lancar.
Penyimpanan keuangan. Upaya mengumpulkan dana organisasi kemudian menyimpannya dalam keadaan terkondisi aman.
Pengendalian keuangan. Berkaitan dengan penilaian dan perbaikan sistem maupun kinerja keuangan di dalam organisasi.
Pemeriksaan keuangan. Berkaitan dengan pemeriksaan atau audit internal terhadap pengunaan keuangan agar penyimpangan dapat dicegah.
Fungsi dan manfaat administrasi keuangan. Dengan ada pengelolaan administrasi keuangan baik, maka akan memberikan manfaat pada organisasi, antara lain manfaatnya sebagai berikut: (a) Teraturnya penerimaan maupun pengeluaran organisasi, (b) Pemanfaatan uang mampu dikendalikan dan dikoordinasikan dengan baik, (c) Berkurangnya kekeliruan dalam pembuatan laporan keuangan. Fungsi Administrasi Keuangan adalah sebagai berikut : Fungsi Investasi, Fungsi Mencari dana, Fungsi Pembelanjaan, Fungsi Pembagian Laba

Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai (perusahaan dagang) atau pendapatan jasa (perusahaan jasa). Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :

Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
Penerimaan kas secara tunai dilakukan melalui transaksi secara kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.
Prosedur penerimaan kas dari pejualan tunai ada tiga macam, yaitu :

Prosedur penerimaan kas dari over the counter sales.
Prosedur penerimaan kas dari cash on delivery sales (COD sales ).
Prosedur penerimaan kas dari credit card sales.

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS

Pembayaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek kecuali untuk pembayaran dalam kecil, biasanya dilaksanakan melalui dana kas kecil. Dana kas kecil merupakan uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. (Zaki Baridwan, 1980 : 63).

Seperti halnya ongkos transport atau unit keperluan sehari-hari dimana pembayaran dengan cek untuk hal-hal yang sekecil itu akan mengakibatkan pekerjaan menjadi tertunda, membosankan, dan beban pencatatannya mahal. Dana kas kecil diserahkan kepada kasir kas kecil yang bertanggung jawab untuk membayar biaya yang relatif kecil dan meminta pengisian kembali dari kas besar.

Metode yang digunakan dalam penyelenggaraan kas kecil ada dua, yaitu sebagai berikut :

Metode Fluktuasi.
Dalam metode ini pembentukan dana kecil dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening dana kas kecil, sehingga saldo rekening kas kecil selalu berubah. Dalam pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sesuai dengan keperluan (tidak berdasarkan jumlah pengeluaran sebelumnya) dan dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil.

Metode Imprest.
Pembentukan dana kas kecil dengan metode ini dilakukan dengan cek dan dicetak dengan mendebit rekening dana kas kecil. Saldo kas kecil tidak berubah sesuai yang ditetapkan, kecuali jika saldo yang ditetapkan itu dinaikkan atau dikurangi. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal tetapi hanya dilakukan dengan mengumpulkan bukti-bukti transaksi sebagai arsip sementara oleh pemegang kas kecil. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Bukti penggeluaran ini dicap “telah dibayar” agar tidak digunakan lagi. Pengisian ini dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening biaya dan mengkredit rekening kas.

Pengeluaran kas dengan menggunakan cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian intern, yaitu:

Dengan digunakan cek atas nama, pengeluaran cek akan dapat diterima oleh pihak yang namanya sesuai dengan yang ditulis pada formulir cek.
Dilibatkannya pihak luar dalam hal ini bank, dalam pencatatan transaksi pengeluaran kas.
Bagi perusahaan yang mengeluarkan cek, pengembalian cancelled check digunakan sebagai tanda terima dari pihak yang menerima pembayaran. Check Issuer secara otomatis menerima tanda penerimaan kas di pihak yang menerima pembayaran.
 
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah : Bukti Kas Keluar, Cek dan Permintaan cek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar